Skip to content

Angkringan, Rp5 Juta, dan Pelajaran tentang Keberanian Memulai

Sore itu, kejenuhan kota mencengkeram. Rutinitas terasa seperti labirin tanpa jalan keluar. Tetapi, di tengah kebingungan itu, motor saya membawa saya ke sebuah oase kecil: angkringan di kawasan BSD. Bukan gemerlapnya kota, melainkan kesederhanaan dan kebersihan tempat itu yang menarik perhatian.

Bagi saya, angkringan bukan sekadar tempat makan murah. Ia adalah pilihan untuk merasakan kembali panggung interaksi manusia ditengah banyaknya manusia yang tenggelam dalam ponsel dan sibuk dengan pikirannya sendiri. Bertemu wajah-wajah baru, mendengar cerita-cerita asing, membuka jendela ke dunia yang belum pernah saya lihat. Di tempat ini, di tengah asap bakaran yang mulai mengepul, saya memesan jahe panas—tanpa banyak gula, kebiasaan yang sudah saya lakukan untuk entah berapa tahun terakhir ini.

Read More »Angkringan, Rp5 Juta, dan Pelajaran tentang Keberanian Memulai